Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu!

Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu! - Sedulor Klenik, dunia supranatural atau orang biasa menyebutnya sebuah mitos, klenik,mistik bahkan berbau goib dan menyan tidak terlepas dengan adanyan Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu!. Disadari atau tidak masayarakat sering kali malu-malu untuk menyakininya bahkan ada yang menolak akan keberadaannya. Dan tidak sedikit pula yang menyetujui atau bahkan menjadikan suatu hal yang wajar untuk hal seperti itu. Dan disisi lain dari itu ada pula yang cuma mengaitkanya dengan yang bernama budaya atau tradisi semata tanpa adanya hal yang mendasar dari pada sumber yang berkaitan dengan Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu!. Dan percaya atau tidak masyarakatpun baru-baru ini acuh tak acuh dengan hal itu. Terlepas dari itu semua mari kita meandangnya sebuah hal keniscayaan yang ada dan sebagai khasanah budaya local yang patutu untuk kita hormati.

Klenik dan Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu! memang asik untuk diperbincangkan dan terkadang membuat kita sendiri penasaran akan hal itu.Menurut wikipedia.org --Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Klenik identik dengan hal-hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Kamus besar bahasa Indonesia dalam versi daring[1] menempatkan klenik sebagai sebuah aktivitas perdukunan. Klenik juga dikaitkan dengan banyak hal yang tidak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang. Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.

Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap. Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai othak-athik mathuk, maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami oleh banyak orang, yaitu othak-athik mathuk.

Klenik sering dikaitkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ghaib, paranormal, dukun, mahluk halus, jimat, jin, siluman dan sejenisnya. Jika kita bicara klenik maka yang dipikirkan adalah hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan mata dan dianggap mempunyai hubungan langsung dengan manusia. Heboh di dunia klenik dan kaitannya dengan politisi dimulai ketika Akademisi dan Sejarawan JJ Rizal menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk salah satu pelakunya adalah PPL. Tindakan PPL nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum naik menjadi Gubernur adalah salah satu bagian dari aktivitas klenik yang dilakukan. Wasekjen PDIP DMP Kristianto menegaskan aktivitas nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum PPL naik jadi Gubernur tak bisa diartikan sebagai klenik. Dia menilai nyekar ke sebuah makam itu merupakan hal yang biasa di Indonesia."Nyekar itu bukan bagian dari klenik, nyekar itu bagian dari budaya," kata DMP saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/11/2013).Pada dasarnya nyekar ke makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. "Kalau nyekar makam itu disebut klenik, berarti misalnya presiden nyekar ke makam pahlawan juga disebut klenik," ujarnya.

DMP mengingatkan, dalam memberikan penilaian terhadap klenik harus diperjelas seperti apa konteksnya. Dia tak setuju jika kegiatan nyekar disebut sebagai salah satu aktivitas berbau klenik."Tolong diperjelas dulu definisi klenik yang dimaksud itu seperti apa," jelas DMP. Bagi para akademisi, yang selalu menggunakan pola pemikiran ilmiah maka klenik dianggap musrik dan sudah tidak jamannya dipakai pada jaman sekarang ini. Boleh dibilang mereka membuat pernyataan ngawur begitu karena itu memang bukan ranah dan wilayah kekuasaan keilmuan mereka. Sama saja orang ekonomi bicara ilmu tehnik, orang tehnik bicara ekonomi makro. Tidak nyambung, mungkin bisa jadi sangat tidak pas. Ibarat bicara matematika geometri kepada orang buta huruf, bicara rumus integral kepada anak playgroup, bukan pada tempatnya. Hal yang sama, ketika para pelaku spiritual, klenikus memberikan tanggapan, mereka tidak dapat menjelaskan gambaran secara utuh hubungan antara dunia nyata dan dunia ghaib, dua dunia dalam satu kesatuan. Karena berbicara dengan para akademisi artinya berbicara menggunakan pemikiran ilmiah dan intelektual, dan lagi-lagi, biasanya ini menjadi tidak nyambung, karena memang bukan ranah dan wilayahnya. Akhirnya dua dunia ini hidup sendiri-sendiri.

Saya akan jelaskan secara utuh kaitan dunia nyata dan kaitannya dengan dunia ghaib, dunia klenik. Sebenarnya dua bagian ini berhubungan langsung satu dengan yang lain. Alam semesta terdiri dari dua dunia, dunia nyata dan dunia tidak nyata. Dunia nyata adalah dunia yang dapat dilihat dengan indra penglihatan secara langsung, sedangkan dunia tidak nyata adalah dunia yang tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan indra penglihatan secara langsung. Dunia tidak nyata ini sering disebut dengan dunia ghaib, klenik, perdukunan.

Dapat sedikit memberikan inspirasi berata pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu!, Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu! kita bisa ambil yang baiknya saja



al-Ushul as-Sittah
(Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah)
Oleh : asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rohimahulloh

Segala puji bagi Alloh, Sholawat dan salam semoga terlimpah kepada Rosululloh, serta kepada keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang loyal kepadanya. Amma ba’d:

Al-Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab—rohimahulloh—berkata:

Di antara perkara-perkara yang paling mengagumkan dan di antara tanda-tanda kekuasaan Sang Raja Yang Maha Mengalahkan adalah enam pokok yang dijelaskan oleh Alloh ta’ala dengan penjelasan yang terang kepada orang-orang awam, melebihi prasangka orang-orang yang berprasangka. Kemudian setelah itu banyak di antara ulama-ulama dunia dan pemikir-pemikir Bani Adam yang salah di dalamnya, kecuali sangat sedikit sekali.

Pokok pertama: Pemurnian agama untuk Alloh ta’ala semata (ikhlash), tiada sekutu bagi-Nya, dan penjelasan tentang kebalikannya, yakni syirik kepada Alloh. Sebagian besar dari al-Qur-an menjelaskan pokok ini dari berbagai sisi dengan ungkapan yang dipahami oleh orang awam yang paling bodoh. Kemudian ketika terjadi pada sebagian besar umat apa yang terjadi, syaithon memperlihatkan kepada mereka keikhlasan dalam bentuk merendahkan orang-orang sholih dan mengabaikan hak-hak mereka, serta memperlihatkan kepada mereka kesyirikan kepada Alloh dalam bentuk mencintai orang-orang sholih dan mengikuti mereka.

Pokok kedua: Perintah Alloh untuk bersatu dalam agama dan larangan untuk bercerai-berai di dalamnya. Alloh menjelaskan ini dengan penjelasan memuaskan yang dapat dipahami oleh orang-orang awam. Dia melarang kita agar tidak menjadi seperti orang-orang sebelum kita yang bercerai-berai dan berselisih sehingga mereka binasa. Dia menyebutkan (dalam al-Qur-an) bahwa Dia memerintahkan kaum muslimin agar bersatu dalam agama dan melarang mereka dari bercerai-berai di dalamnya. Dan ini diperjelas oleh hal-hal yang sangat mengagumkan yang disebutkan oleh As-Sunnah terkait hal itu. Kemudian perkara ini berubah, sehingga perpecahan dalam pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya menjadi ilmu dan fiqh dalam agama, dan perintah untuk bersatu dalam agama menjadi tidak diucapkan kecuali oleh orang Zindiq atau orang gila!

Pokok ketiga: Di antara penyempurna persatuan adalah kepatuhan dan ketaatan kepada orang yang memimpin kita, meskipun dia adalah seorang budak Habasyah. Alloh menjelaskan ini secara panjang lebar dan mencukupi, dengan berbagai jenis penjelasan dalam bentuk pensyariatan dan ketetapan. Kemudian pokok ini menjadi tidak dikenal oleh mayoritas orang-orang yang mengaku sebagai ulama! Maka bagaimana ia diamalkan?

Pokok keempat: Penjelasan tentang ilmu dan ulama’, fiqh dan fuqoha’, serta penjelasan tentang orang yang menyerupai mereka tetapi bukan bagian dari mereka. Alloh ta’ala telah menjelaskan pokok ini pada awal surat al-Baqoroh dari firman-Nya:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ
“Wahai Bani Isro’il! Ingatlah nikmat-Ku yang telah Aku limpahkan kepada kalian,” [al-Baqoroh: 40]

Sampai firman-Nya:

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ
“Wahai Bani Isro’il!” [al-Baqoroh: 122] sebelum penyebutan Ibrohim ‘alaihissalam.

Dan ini diperjelas oleh pembicaraan yang panjang, jelas dan terang bagi orang awam yang bodoh yang disebutkan oleh As-Sunnah terkait hal ini.

Kemudian ini menjadi perkara yang paling asing! Ilmu dan fiqh menjadi bid’ah dan kesesatan! Sebaik-baik apa yang ada pada mereka adalah mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan. Ilmu yang diwajibkan oleh Alloh atas makhluk dan dipuji-Nya menjadi tidak diucapkan kecuali oleh orang Zindiq atau orang gila! Dan orang yang mengingkarinya, memusuhinya, serta menulis kitab tentang peringatan dan larangan terhadapnya menjadi orang faqih yang ‘alim!

Pokok kelima: Penjelasan Alloh subhanahu tentang wali-wali-Nya dan pembedaan antara mereka dan orang-orang yang menyerupai mereka di antara musuh-musuh Alloh yang munafiq dan durhaka. Cukup dalam hal ini satu ayat dalam surat Alu ‘Imron, yaitu firman-Nya:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ.
“Katakanlah, Jika kalian mencintai Alloh, maka ikutilah aku, niscaya Alloh akan mencintai kalian.” [Alu ‘Imron: 31]

Satu ayat dalam surat al-Ma-idah, yaitu firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Barang siapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, niscaya Alloh akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan mencintai-Nya.” [al-Ma’idah: 54]

Dan satu ayat dalam surat Yunus, yaitu firman-Nya:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ، الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ.
“Ingatlah wali-wali Allah itu tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan senantiasa bertakwa.” [Yunus: 62]

Kemudian perkara ini berubah di kalangan mayoritas orang-orang yang mengaku sebagai ulama dan bagian dari pemberi petunjuk bagi makhluk dan penjaga syariat: para wali haruslah orang-orang yang tidak mengikuti para rosul, sehingga orang yang mengikuti para rosul bukanlah bagian dari mereka; para wali haruslah orang-orang yang meninggalkan jihad, sehingga orang yang berjihad bukanlah bagian dari mereka; dan para wali haruslah orang-orang yang meninggalkan iman dan taqwa, sehingga orang yang memelihara iman dan taqwa bukanlah bagian dari mereka! Ya Robb kami! Kami memohon kepada-Mu maaf dan ampunan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar segala permohonan.

Pokok keenam: Bantahan terhadap syubhat yang dibuat oleh syaithon untuk meninggalkan al-Qur-an dan As-Sunnah serta mengikuti pendapat dan hawa nafsu yang berbeda-beda. Yaitu bahwa al-Qur-an dan As-Sunnah tidak bisa diketahui kecuali oleh mujtahid muthlaq, dan mujtahid adalah orang yang memiliki sifat demikian dan demikian; sifat-sifat yang barangkali tidak ditemukan secara sempurna pada Abu Bakr dan Umar. Jika seseorang tidak memiliki sifat-sifat ini, maka hendaklah dia berpaling dari al-Qur-an dan as-Sunnah, sebagai suatu keharusan yang pasti, tanpa ada keraguan dan permasalahan di dalamnya. Dan barang siapa mencari petunjuk dari al-Qur-an dan as-Sunnah, maka dia antara orang Zindiq atau orang gila, karena sangat sulitnya memahami keduanya.

Subhanalloh wa bi hamdih. Berapa banyak Alloh subhanahu menjelaskan dalam bentuk pensyariatan, ketetapan, akhlaq dan perintah dalam membantah syubhat yang terla’nat ini, dari berbagai macam sisi, sehingga sampai ke tingkat perkara-perkara umum yang diketahui secara aksiomatis. Tetapi sebagian besar manusia tidak mengetahui.

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلَى أَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ، إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقِهِمْ أَغْلَالًا فَهِيَ إِلَى الْأَذْقَانِ فَهُمْ مُقْمَحُونَ، وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ، وَسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ، إِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَأَجْرٍ كَرِيمٍ.

“Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga. Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” [Yasin: 7-11]

Segala puji bagi Alloh, Robb semesta alam. Semoga Alloh melimpahkan sholawat kepada junjungan kita Muhammad, serta kepada keluarga dan para sahabatnya, serta melimpahkan salam yang sebanyak-banyaknya sampai hari kiamat (qiyamah).

Dikutip dari kitab: ad-Duror as-Saniyyah fi al-Ajwibah an-Najdiyyah.

Maktabah Al-Himmah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Enam Perkara Pokok & Utama Dalam Aqidah, Umat Islam Wajib Tahu!"

Post a Comment