SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6)

SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6) - Sedulor Klenik, dunia supranatural atau orang biasa menyebutnya sebuah mitos, klenik,mistik bahkan berbau goib dan menyan tidak terlepas dengan adanyan SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6). Disadari atau tidak masayarakat sering kali malu-malu untuk menyakininya bahkan ada yang menolak akan keberadaannya. Dan tidak sedikit pula yang menyetujui atau bahkan menjadikan suatu hal yang wajar untuk hal seperti itu. Dan disisi lain dari itu ada pula yang cuma mengaitkanya dengan yang bernama budaya atau tradisi semata tanpa adanya hal yang mendasar dari pada sumber yang berkaitan dengan SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6). Dan percaya atau tidak masyarakatpun baru-baru ini acuh tak acuh dengan hal itu. Terlepas dari itu semua mari kita meandangnya sebuah hal keniscayaan yang ada dan sebagai khasanah budaya local yang patutu untuk kita hormati.

Klenik dan SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6) memang asik untuk diperbincangkan dan terkadang membuat kita sendiri penasaran akan hal itu.Menurut wikipedia.org --Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Klenik identik dengan hal-hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Kamus besar bahasa Indonesia dalam versi daring[1] menempatkan klenik sebagai sebuah aktivitas perdukunan. Klenik juga dikaitkan dengan banyak hal yang tidak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang. Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.

Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap. Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai othak-athik mathuk, maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami oleh banyak orang, yaitu othak-athik mathuk.

Klenik sering dikaitkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ghaib, paranormal, dukun, mahluk halus, jimat, jin, siluman dan sejenisnya. Jika kita bicara klenik maka yang dipikirkan adalah hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan mata dan dianggap mempunyai hubungan langsung dengan manusia. Heboh di dunia klenik dan kaitannya dengan politisi dimulai ketika Akademisi dan Sejarawan JJ Rizal menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk salah satu pelakunya adalah PPL. Tindakan PPL nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum naik menjadi Gubernur adalah salah satu bagian dari aktivitas klenik yang dilakukan. Wasekjen PDIP DMP Kristianto menegaskan aktivitas nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum PPL naik jadi Gubernur tak bisa diartikan sebagai klenik. Dia menilai nyekar ke sebuah makam itu merupakan hal yang biasa di Indonesia."Nyekar itu bukan bagian dari klenik, nyekar itu bagian dari budaya," kata DMP saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/11/2013).Pada dasarnya nyekar ke makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. "Kalau nyekar makam itu disebut klenik, berarti misalnya presiden nyekar ke makam pahlawan juga disebut klenik," ujarnya.

DMP mengingatkan, dalam memberikan penilaian terhadap klenik harus diperjelas seperti apa konteksnya. Dia tak setuju jika kegiatan nyekar disebut sebagai salah satu aktivitas berbau klenik."Tolong diperjelas dulu definisi klenik yang dimaksud itu seperti apa," jelas DMP. Bagi para akademisi, yang selalu menggunakan pola pemikiran ilmiah maka klenik dianggap musrik dan sudah tidak jamannya dipakai pada jaman sekarang ini. Boleh dibilang mereka membuat pernyataan ngawur begitu karena itu memang bukan ranah dan wilayah kekuasaan keilmuan mereka. Sama saja orang ekonomi bicara ilmu tehnik, orang tehnik bicara ekonomi makro. Tidak nyambung, mungkin bisa jadi sangat tidak pas. Ibarat bicara matematika geometri kepada orang buta huruf, bicara rumus integral kepada anak playgroup, bukan pada tempatnya. Hal yang sama, ketika para pelaku spiritual, klenikus memberikan tanggapan, mereka tidak dapat menjelaskan gambaran secara utuh hubungan antara dunia nyata dan dunia ghaib, dua dunia dalam satu kesatuan. Karena berbicara dengan para akademisi artinya berbicara menggunakan pemikiran ilmiah dan intelektual, dan lagi-lagi, biasanya ini menjadi tidak nyambung, karena memang bukan ranah dan wilayahnya. Akhirnya dua dunia ini hidup sendiri-sendiri.

Saya akan jelaskan secara utuh kaitan dunia nyata dan kaitannya dengan dunia ghaib, dunia klenik. Sebenarnya dua bagian ini berhubungan langsung satu dengan yang lain. Alam semesta terdiri dari dua dunia, dunia nyata dan dunia tidak nyata. Dunia nyata adalah dunia yang dapat dilihat dengan indra penglihatan secara langsung, sedangkan dunia tidak nyata adalah dunia yang tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan indra penglihatan secara langsung. Dunia tidak nyata ini sering disebut dengan dunia ghaib, klenik, perdukunan.

Dapat sedikit memberikan inspirasi berata pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6), Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6) kita bisa ambil yang baiknya saja

SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN

AGAR DOA MENJADI KEKUATAN DIGDAYA

BAGIAN 6

MEMILIH WAKTU-WAKTU YANG MUSTAJAB

Doa Orang Yang Dibelit Kesulitan

Allah Azza Wa Jalla berfirman dalam Al Qur'anil Karim :

*اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْٓء*َ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَآءَ الْاَرْضِ ۗ ءَاِلٰـهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗ قَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ

*"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan* dan menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah (pemimpin) di Bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat."
(QS. An-Naml 27: 62)

Ibnu Katsir berkata, "Yakni, siapakah Dzat yang mana orang yang menghadapi kesulitan hanya mengadu kepada-Nya dan tidak mampu menghilangkan kesusahan kesusahan orang-orang yang susah selain diri-Nya? Dalam Musnadnya, Imam Ahmad menyebutkan dari seorang laki-laki dari Balhujaim, ia menuturkan, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah, kepada siapakah Anda menyeru ?" Beliau menjawab, *"Aku menyeru kepada Allah semata, Dzat yang bila engkau tertimpa kesusahan, lalu engkau berdoa kepada-Nya, Niscaya Dia akan menghilangkannya (kesusahan) darimu, Dzat yang bila engkau kehilangan kendaraan di padang yang luas, lalu engkau berdoa kepada-Nya, niscaya dia akan mengembalikannya kepadamu, dan Dzat yang bila kekeringan menimpamu, lalu engkau berdoa kepada-Nya, niscaya Dia akan menumbuhkan (tanaman) untukmu,* 'Aku berkata, Berilah aku wasiat. Beliau bersabda, "Jangan mencaci seorangpun. Jangan meremehkan kebaikan walaupun hanya memperlihatkan muka manis kepada saudaramu saat bertemu dan walaupun engkau hanya menuangkan isi embermu ke bejana orang yang minta air. Berpakaianlah hingga setengah betis. Jika engkau tidak mau, maka hingga kedua mata kaki. Jangan menjuraikan pakaian karena menjuraikan pakaian itu termasuk tindakan sombong. Dan Allah tidak menyukai kesombongan." (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya. IV: 65, V:64, 378. Al-'Allamah Ahmad Syakir berkata, "Hadits shahih".)

Kemudian Ibnu Katsir menyebutkan, "Thawus menjenguk Ubaidillah bin Abi Shalih. Lantas Ubaidillah berkata kepadanya, "Berdoalah kepada Allah untuk kesembuhanku, wahai Abu Abdirrahman (Kunyahnya Thawus). Thawus menjawab, "Berdoalah sendiri, sesungguhnya Dia mengijabahi doa orang yang tengah kesulitan apabila berdoa kepada-Nya."

Al-Hafizh Ibnu Asakir mengetengahkan biografi seorang guru Abu Bakar Muhammad bin Dawud Ad-Dinawari, yang lebih dikenal dengan ad-Daqi Ash-Shufi, bahwa orang ini menuturkan, "Dulu aku biasa menyewakan seekor bighal (peranakan antara kuda dan keledai) ku dari Damaskus ke Zabdani. Suatu kali ada seorang yang minta diantarkan ke suatu tempat. Singkatnya, kami melalui jalan yang tidak biasa dilewati. Ia berkata padaku, "Ambil jalur ini. Ini jalan pintas". Kujawab, "Aku tidak menguasai medannya. "Jalan ini lebih dekat", kata orang itu lagi. Akhirnya kami melewati jalan itu hingga sampai di suatu tempat yang sunyi dan lembah yang sangat curam. Di dasarnya banyak mayat bergelimpangan. Ia berkata kepadaku, "Peganglah kepala bighal agar aku bisa turun". Orang itu turun, menyingsingkan lengannya, mengikat bajunya, menghunus pisau dan menuju ke arahku. Akupun lari, dan ia terus mengejarku. Aku menyumpahinya dengan nama Allah sembari berkata, "Ambillah bighal beserta muatannya. Namun ia menjawab, "Itu memang milikku, tapi aku menginginkan kematianmu". Aku menakut-nakutinya dengan Allah dan siksaan, tapi tak mempan juga. Akhirnya aku menyerah bertekuk lutut di hadapannya. Aku mengatakan, "Biarkan aku mengerjakan sholat dua rakaat terlebih dahulu". "Ya, cepat" jawabnya ketus. Aku memulai sholat, tapi hapalan Al Qur'an ku kacau. Tak satu huruf pun yang teringat. Aku hanya bisa berdiri mematung dalam keadaan bingung, sementara orang itu menghardik, "Hayo... cepat selesaikan !". Lantas Allah membimbing lidahku mengucapkan firman-Nya, *Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan...* (An-Naml : 62). Tiba-tiba aku melihat seorang ksatria berkuda yang muncul dari arah ujung lembah dengan menggenggam sebuah tombak, lalu melemparkannya ke penjahat itu. Tombak tersebut tepat mengenai jantungnya hingga ia ambruk dan mati. Akupun mendekati ksatria berkuda itu sambil bertanya, "Demi Allah, siapakah anda ?". Ia menjawab, "Aku utusan Dzat yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan yang menghilangkan kesusahan". Lantas aku menghampiri bighal beserta muatannya, kemudian pulang dalan keadaan sehat wal afiat."
(Tafsirul Qur'anil 'Azhim, III:358)

Dikutip dan diringkas oleh : *Aguslim R Koto*

Al-Qaulul Mubin fima Yathrudul Jinni wasy Syayathin
Syaikh Abu Al Barra' Usamah bin Yasin Al-Ma'ani

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SERIAL AMALAN-AMALAN PENGUSIR SETAN (BAGIAN 6)"

Post a Comment