Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi

Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi - Sedulor Klenik, dunia supranatural atau orang biasa menyebutnya sebuah mitos, klenik,mistik bahkan berbau goib dan menyan tidak terlepas dengan adanyan Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi. Disadari atau tidak masayarakat sering kali malu-malu untuk menyakininya bahkan ada yang menolak akan keberadaannya. Dan tidak sedikit pula yang menyetujui atau bahkan menjadikan suatu hal yang wajar untuk hal seperti itu. Dan disisi lain dari itu ada pula yang cuma mengaitkanya dengan yang bernama budaya atau tradisi semata tanpa adanya hal yang mendasar dari pada sumber yang berkaitan dengan Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi. Dan percaya atau tidak masyarakatpun baru-baru ini acuh tak acuh dengan hal itu. Terlepas dari itu semua mari kita meandangnya sebuah hal keniscayaan yang ada dan sebagai khasanah budaya local yang patutu untuk kita hormati.

Klenik dan Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi memang asik untuk diperbincangkan dan terkadang membuat kita sendiri penasaran akan hal itu.Menurut wikipedia.org --Klenik (di dalam bahasa Jawa) adalah sesuatu yang tersembunyi atau hal yang dirahasiakan untuk umum. Klenik identik dengan hal-hal mistis yang cenderung berkonotasi negatif. Kamus besar bahasa Indonesia dalam versi daring[1] menempatkan klenik sebagai sebuah aktivitas perdukunan. Klenik juga dikaitkan dengan banyak hal yang tidak dapat dicerna dengan akal namun dipercaya oleh banyak orang. Dalam kultur Jawa ada ilmu yang disebut ilmu tua. Yaitu, ilmu yang diajarkan kepada mereka yang sudah matang dalam kesadarannya. Hal ini dimaksudkan agar tidak disalahgunakan, atau disalahartikan. Ilmu yang demikian ini adalah klenik.

Ilmu Klenik adalah Pengetahuan yang menjelaskan hal-hal yang gaib. Hal-hal yang bersifat tersembunyi. Wilayah misteri. Salah satu ilmu atau pengetahuan yang ada diwilayah klenik adalah agama. Banyak hal dalam agama yang tidak dapat diuji kebenarannya (diverifikasi). Kebenarannya hanya bisa dimengerti oleh mereka yang menempuh ilmu makrifat. Bagi orang awam kebenaran agama cukup diyakini. Ini klenik namanya! Namun jangan salah terima, ini tidak berarti agama menyesatkan orang. Tidak demikian. Hal-hal yang bersifat klenik pun dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia. Bukan untuk mendorong manusia ke dunia gelap. Banyak orang yang salah anggapan. Klenik disamakan dengan upaya mengarang agar cocok hasilnya. Orang yang menganggap klenik sebagai othak-athik mathuk, maka ia dapat disamakan dengan Marx yang menganggap agama sebagai candu. Sungguh naif apabila kita tidak memahami suatu ilmu, lalu ilmu itu kita golongkan ke dalam tahayul atau klenik yang selama ini dipahami oleh banyak orang, yaitu othak-athik mathuk.

Klenik sering dikaitkan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ghaib, paranormal, dukun, mahluk halus, jimat, jin, siluman dan sejenisnya. Jika kita bicara klenik maka yang dipikirkan adalah hal-hal yang tidak dapat dilihat dengan mata dan dianggap mempunyai hubungan langsung dengan manusia. Heboh di dunia klenik dan kaitannya dengan politisi dimulai ketika Akademisi dan Sejarawan JJ Rizal menilai banyak politikus melakukan hal-hal berbau klenik untuk memperlancar karir politik, termasuk salah satu pelakunya adalah PPL. Tindakan PPL nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum naik menjadi Gubernur adalah salah satu bagian dari aktivitas klenik yang dilakukan. Wasekjen PDIP DMP Kristianto menegaskan aktivitas nyekar ke makam Pangeran Jayakarta sebelum PPL naik jadi Gubernur tak bisa diartikan sebagai klenik. Dia menilai nyekar ke sebuah makam itu merupakan hal yang biasa di Indonesia."Nyekar itu bukan bagian dari klenik, nyekar itu bagian dari budaya," kata DMP saat berbincang dengan detikcom, Kamis (14/11/2013).Pada dasarnya nyekar ke makam merupakan satu dari sekian tradisi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Jawa. "Kalau nyekar makam itu disebut klenik, berarti misalnya presiden nyekar ke makam pahlawan juga disebut klenik," ujarnya.

DMP mengingatkan, dalam memberikan penilaian terhadap klenik harus diperjelas seperti apa konteksnya. Dia tak setuju jika kegiatan nyekar disebut sebagai salah satu aktivitas berbau klenik."Tolong diperjelas dulu definisi klenik yang dimaksud itu seperti apa," jelas DMP. Bagi para akademisi, yang selalu menggunakan pola pemikiran ilmiah maka klenik dianggap musrik dan sudah tidak jamannya dipakai pada jaman sekarang ini. Boleh dibilang mereka membuat pernyataan ngawur begitu karena itu memang bukan ranah dan wilayah kekuasaan keilmuan mereka. Sama saja orang ekonomi bicara ilmu tehnik, orang tehnik bicara ekonomi makro. Tidak nyambung, mungkin bisa jadi sangat tidak pas. Ibarat bicara matematika geometri kepada orang buta huruf, bicara rumus integral kepada anak playgroup, bukan pada tempatnya. Hal yang sama, ketika para pelaku spiritual, klenikus memberikan tanggapan, mereka tidak dapat menjelaskan gambaran secara utuh hubungan antara dunia nyata dan dunia ghaib, dua dunia dalam satu kesatuan. Karena berbicara dengan para akademisi artinya berbicara menggunakan pemikiran ilmiah dan intelektual, dan lagi-lagi, biasanya ini menjadi tidak nyambung, karena memang bukan ranah dan wilayahnya. Akhirnya dua dunia ini hidup sendiri-sendiri.

Saya akan jelaskan secara utuh kaitan dunia nyata dan kaitannya dengan dunia ghaib, dunia klenik. Sebenarnya dua bagian ini berhubungan langsung satu dengan yang lain. Alam semesta terdiri dari dua dunia, dunia nyata dan dunia tidak nyata. Dunia nyata adalah dunia yang dapat dilihat dengan indra penglihatan secara langsung, sedangkan dunia tidak nyata adalah dunia yang tidak dapat dilihat secara langsung menggunakan indra penglihatan secara langsung. Dunia tidak nyata ini sering disebut dengan dunia ghaib, klenik, perdukunan.

Dapat sedikit memberikan inspirasi berata pentingnya untuk memperdalam ilmu Agama baik itu Tauhid maupun syariat sebagai bekal pondasi untuk mencapai tinggat ketaqwaan dan derajat yang tinggi.Sehinga semoga melalui ulasan Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi, Kita dapat memmetik pelajaran yang terkandung didalamnya dan mampu mengamalkanya.Dengan Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi kita bisa ambil yang baiknya saja


Hanya dengan Tebar Link URL Affiliasi saja, siapapun saja bisa mendapat penghasilan dengan mudah. Yang mana link affiliasi ini dapat anda tebar di sosmed, seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau di Blog dan website.

Jika anda adalah penggiat dunia sosmed, dan jika anda punya Friendlist sebanyak 2 ribu saja. Bisa dibayangkan potensi penghasilan anda jika banyak teman anda tertarik dengan product/jasa yang ditawarkan dalam LandingPage atau Toko Online dari Link URL yang anda tebar. Misalnya, untuk Fee Affiliatenya adalah Rp. 75.000,- per transaksi. Dan anda mampu menghasilkan Closing penjualan sebanyak 2 kali saja per hari. Coba hitung potensi penghasilan anda.

Rp. 75rb x 2 = Rp. 150rb perhari. Dan jika prestasi anda stabil setiap hari seperti itu, maka dalam 7 hari anda mendapat penghasilan sebesar 7 x 150rb = Rp. 1.050.000,- Mantap khan? Hanya dengan duduk santai sambil bersosmed Ria, anda mendapat penghasilan. Bahkan jika anda sedang tidur sekalipun, Link URL yang anda tebar masih bekerja selama 24 jam penuh untuk mendatangkan potensi rejeki untuk anda.

Tapi anda jangan keburu senang hati dan salah faham. Karena Bisnis Affiliasi itu beda dengan ikut bisnis Adsense atau bisnis iklan dan Advertising‎, dimana dalam bisnis iklan, anda dibayar berdasarkan jumlah orang yang Click Link URL Iklan, atau istilahnya disebut Pay Per Click (PPC) ataupun Pay Per Lead (PPL).

Nah, dalam bisnis Affiliasi anda mendapat penghasilan dengan system Pay Per Sale.

Lalu apa sih perbedaan antara Pay Per Click, Pay Per Lead, dan Pay Per Sale ?

Pay per Click (PPC)
Pay per Click merupakan bentuk kemitraan yang paling popular saat ini. Bentuk kemitraan yang sangat sederhana, dimana pengiklan memberi komisi ke partner untuk sejumlah “klik” pengunjung ke situs target. Besarnya komisi sangat bervariasi, biasanya berkisar antara $0.01 sampai $0.20. Kebanyakan tidak diperbolehkan melebihi $1.00.

Pay per Lead (PPL)
Dalam Pay per Lead, pengiklan membayar komisi kepada partner saat pengunjung melakukan pendaftaran terhadap program atau layanan tertentu. Tidak ada komisi jika para pegunjung tidak melakukan pendaftaran (Sign Up).

Pay per Sale (PPS)
Pay per Sale atau Cost per Sale merupakan model kemitraan dimana pengiklan membayar partner mereka hanya berdasarkan penjualan real yang dihasilkan iklan tersebut. Jika pengunjung datang, namun tidak membeli sesuatu, maka tidak ada komisi yang harus dibayarkan kepada partner.

Kembali kita pada topik MENJEMPUT REJEKI DENGAN BISNIS AFFILIASI atau Affiliate Marketing.

Apa itu Affiliate Marketing?
Pada prinsipnya, Bisnis Affiliasi adalah sebuah model bisnis penjualan yang berbasis Komisi atau Fee. Jadi ketika Anda berhasil menjual, maka Anda mendapatkan uang.

Mirip dengan dunia Salesmanship, Negosiator, ataupun Makelar dalam bisnis di dunia Nyata (Offline). Dimana ketika anda menawarkan sesuatu, entah itu product, jasa, asset, benda berharga, dll. Anda mendapat komisi ketika Closing Penjualan terjadi.

Hanya saja, disini anda tidak perlu pergi kemana-mana, apalagi sampai kehujanan, kepanasan, kena debu, dll. Cukup bekerja di depan HP, Smartphone, Tablet, ataupun komputer. Maka anda sudah bisa bekerja dan sudah punya potensi penghasilan.

Untuk memulai BISNIS AFFILIASI, Anda bisa mendaftar sebagai AFILIATE dari sebuah VENDOR PRODUK (MERCHANT) untuk mendapatkan ID AFILIASI.

VENDOR PRODUK atau MERCHANT adalah Fihak yang mengeluarkan product dan melakukan Transaksi Jual Beli. Sedangkan Affiliate adalah Fihak yang mendatangkan Calon Pembeli ke Situs Vendor.

Jadi Tugas utama seorang affiliate Marketer adalah Mengirimkan Visitor (Pengunjung) sebanyak mungkin ke situs Vendor.

Dengan Kata lain, Job Description dari seorang Affiliate Marketer adalah untuk meningkatkan Traffic yang berkualitas dan tertarget ke situs Vendor.

Contoh beberapa merchant afiliasi dalam bentuk perusahaan : RATAKAN, AMAZON, CLICKBANK, JVZOO, LAZADA, IDAFF, dll

Bagaimana Vendor atau merchant tahu bahwa visitor itu datang dari Anda ?

Begini cara kerjanya,
Ketika seorang visitor datang ke website atau LandingPage Penawaran Product Vendor melelaui sebuah link URL Affiliasi, pada saat itu sebenarnya ada proses di belakang layar yang terjadi. Ada sebuah file kecil yang ditaruh di komputer calon pembeli saat mereka meng-klik link ke website Vendor, File ini disebut Cookies. Cookie ini berguna untuk memberitahu Vendor bahwa visitor tadi datang dari Link affiliate tertentu, dengan demikian tidak akan terjadi Vendor salah dalam memberikan komisi ke affiliate lain.

Sekilas mengenai Cookies.
Cookie merupakan sebuah berkas yang tersimpan di dalam komputer anda, yaitu Pada Aplikasi BROWSER. Termasuk smartphone, tablet, iPhone, dan berbagai device/Gadget lainnya yang anda gunakan untuk berinteraksi di internet. Berkas tersebut dibuat untuk menampung data-data sederhana tentang kebiasaan anda saat menggunakan Aplikasi Browser.

Misalnya saat anda mengunjungi sebuah situs yang menawarkan tampilan dengan versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Apabila anda memilih Bahasa Indonesia, cookie akan secara otomatis menyimpan konfigurasi tersebut. Sehingga nantinya, apabila anda mengunjungi situs itu lagi, anda tidak perlu memilih jenis bahasa yang digunakan.

Terdapat dua jenis cookie.
  1. Pertama adalah SESSION COOKIE,
    yaitu jenis cookie yang tersimpan sementara dan akan hilang saat anda menutup browser. Session cookie tidak menyimpan banyak data. Biasanya hanya berupa data kecil seperti saat anda mengisi sebuah formulir di sebuah situs.
  2. Kedua adalah PERSISTENT COOKIE,
    yaitu jenis cookie yang tersimpan secara permanen di dalam komputer anda, sampai anda memutuskan untuk menghapusnya. cookie jenis inilah yang banyak digunakan oleh sebuah situs untuk mengidentifikasi pengguna atau pengunjung situs tersebut.
Apa yang bisa dilakukan dengan cookie?
Cookie awalnya memang hanya digunakan untuk menyimpan konfigurasi-konfigurasi yang dipilih oleh pengguna saat mengunjungi sebuah situs. Dalam perkembangannya, cookie juga menyimpan informasi-informasi lain tentang pengguna, seperti waktu dan tanggal anda mengunjungi sebuah situs, nama dan kata sandi, serta informasi lain.

Anda pasti pernah mengalami, ketika mengunjungi sebuah situs e-commerce untuk melihat sebuah produk. Kemudian saat anda mengunjungi situs lain, seperti situs media sosial, anda akan melihat iklan-iklan dengan gambar produk yang sempat anda kunjungi sebelumnya. Seolah-olah produk itu mengikuti kemanapun saja anda berselancar di dunia maya ini.

Ini bukanlah hal yang kebetulan, tapi situs media sosial tersebut telah memanfaatkan data cookie dari browser yang anda gunakan untuk menampilkan iklan-iklan yang relevan dengan anda. Itu adalah salah satu contoh bagaimana sebuah situs memanfaatkan cookie.

Dengan cara seperti itulah, para visitor yang mengunjungi LandingPage Vendor, berkat Link yang ditebar Affiliate Marketer, direkam jejaknya.

UMUR COOKIES
Selama data Cookies itu belum dihapus oleh Visitor dari browsernya misalnya dengan melakukan Cleaning Device yang melibatkan aktifitas seperti Clear History, Clear Memory, Clear Cache, & Clear Cookies, maka rekam jejak Cookies masih akan tersimpan di dalam browsernya.

Beberapa Vendor juga memberlakukan masa berlaku tertentu untuk sebuah Cookies tersimpan di dalam Browser yang ada di komputer visitor sebelum akhirnya terhapus secara otomatis. Misalnya, Usia Cookies di setting selama 30 hari. Maka, selama Cookies itu belum dihapus oleh visitor itu sendiri dari aplikasi browsernya, maka selama 30 hari sejak si visitor berkunjung ke Situs Vendor. Maka dia akan terikat pada cookies dari Link Affiliasi yang memperkenalkannya pada situs tersebut.

Artinya, seumpana hari ini mereka mengunjungi LandingPage Vendor melalui Link Affiliasi anda. Tapi belum memutuskan untuk membeli sesuatu. Mungkin masih cari pembanding, masih mikir-mikir, atau masih ingin mempelajari lebih jauh Product yang ditawarkan Vendor, sehingga saat itu juga tidak terjadi Closing Penjualan.

Namun, ketika 2 minggu (14 Hari) atau 30 hari kemudian mereka datang lagi ke landingpage yang sama. Walau tanpa melalui Link anda (Khan sudah hafal... hehehehe...), dan kemudian memutuskan untuk membeli. Maka mereka tetap tercatat sebagai orang yang datang ke website LandingPage atas rekomendasi anda. Dengan kata lain, anda tetap bisa Closing walau calon pembeli tersebut baru membeli 30 hari kemudian.

SYSTEM COOKIES
Selain Umur Cookies, pada umumnya Vendor juga menerapkan beberapa system untuk mengatur Cookies dalam rangka memberikan aturan main yang jelas pada para affiliate-nya. Diantaranya adalah :
  1. Pertama, COOKIES LAST CLICK WIN.
    Dalam system ini, Cookies dari Link Affiliate terakhir yang di klik calon buyer adalah pemenangnya. Jadi seumpama Calon Buyer datang ke situs vendor melalui berbagai Link Affiliate yang berbeda, maka Link Affiliate mana yang aktif ketika Calon Buyer tersebut melakukan Transaksi Pembelian (Closing Penjualan). Maka Link Affiliate tersebutlah yang menang dan mendapat komisi.
  2. Kedua, COOKIES FIRST TIME.
    Cookies ini yang menang adalah Link Affiliate Pertama yang di klik si calon buyer. Jadi walaupun si Calon Buyer ini datang ke situs Vendor melalui berbagai Link Affiliate yang berbeda, tetapi yang mendapat komisinya adalah Link Affiliate yang pertama kali memperkenalkan situs vendor pada calon Buyer. Inilah Cookies First Time.
  3. Ketiga, GENERAL COOKIES
    General Cookie adalah cookie yang terdaftar secara umum. Ini jika Vendor memiliki Berbagai Macam Product/Jasa yang ditawarkan di dalam situs yang sama. Nah, Jika calon buyer datang melalui suatu link affiliate menuju product A umpamanya. Dan general cookie di aktifkan, walaupun kemudian calon buyer ini membeli product B tanpa menggunakan link affiliate tadi dan masih terdapat general cookie. Maka calon buyer tersebut otomatis masih terekam pada cookie Link affiliate tadi. Dan si Affiliate tetap mendapat komisi walau yang dia tebar adalah Link Product A dan Calon Buyer membeli Product B.
  4. Ke-empat : KUPON AFFILIASI
    Ini adalah Kode khusus yang menjadi Kode Unik dari ID Affiliasi seorang affiliate.Kode Kupon ini adalah senjata pamungkas yang akan membuat seorang Calon Buyer hanya terikat dan terekam jejaknya hanya pada seorang Affiliate.

CELAH DAN KELEMAHAN SYSTEM AFFILIASI

Tidak ada gading yang tak retak, demikian juga dalam Bisnis affiliasi ini. Jika system membership affiliasi yang dimiliki oleh Vendor tidak transaparan dan tidak terjalin Komunikasi dan kerja sama yang baik antara Vendor dengan affiliate. Maka Vendor yang nakal dapat menikung para affliatenya sendiri. Karena yang dapat merekam jejak para visitor ini bukan hanya Cookies. Tetapi bisa juga melalui Pixel Facebook, Pixel Google Ads (Adwords), Form Lead Magnet, Form Subscriber, dan System Funneling.

Sebagaimana yang saya tulis di artikel yang berjudul Virus Kapitalisme Dalam Digital Marketing. Disitu sudah saya tuliskan mengenai salah satu Modus dari Vendor Nakal yang dapat membuat para affiliate kehilangan komisi. Yaitu melalui Celah Form Lead Magnet dan System Funnel.

Sebagaimana sudah anda baca mengenai Cara Kerja Cookies di atas tadi, bahwa rekam jejak visitor itu terekam dikomputernya dalam aplikasi Browser. Masalah kemudian bisa timbul ketika Visitor tersebut mempunyai Aplikasi Browser yang berbeda dan mempunyai perilaku sering online menggunakan aplikasi browser yang berbeda.

Dalam satu Komputer bisa punya banyak aplikasi browser, belum lagi jika selain akses internet via komputer, visitor juga sering akses internet via HP, smartphone, tablet, dll. Dimana untuk masing-masing device tersebut menggunakan aplikasi browser yang berbeda.

Dalam settingan di aplikasi perpesanan dan social media juga bisa punya referensi browser yang berbeda. Misalnya Suatu Link URL yang ditebar di WhatsApp, GMail, Yahoo Mail, Telegram, Twiter, Instagram, Thumblr, Facebook, dll. Ketika Link tersebut di Klik, maka masing-masing aplikasi itu bisa membawa Visitor mengunjungi situs dari Link tersebut melalui Browser yang berbeda-beda.

Masalah menjadi timbul ketika Vendor menerapkan penjualan dengan system affiliasi bersamaan dengan system Lead Magnet dan Funneling.

Karena Follow Up dari Vendor kepada Visitor yang didatangkan oleh para affiliate bisa menjadi celah bagi hilangnya komisi affiliate ketika Visitor kemudian mengunjungi situs vendor melalui browser yang berbeda dengan Browser yang merekam Cookies sang affiliate.

Inilah Celah dan kelemahan system affiliasi yang sampai sekarang belum dapat ditemukan solusinya oleh para pakar digital marketing.

Dalam kasus ini, Vendor tentu saja akan berkilah bahwa ini bukan salah mereka. Tetapi salah visitor sendiri, kenapa suka pakai browser yang berbeda.

SOLUSI
Namun, jika Vendor cukup arif dan bijaksana, maka solusinya sederhana saja sebenarnya. Yaitu :
  1. Untuk mengurangi Bocornya Cookies Affiliate, maka sebaiknya Vendor Jangan membuka kran penjualan suatu product dengan system affiliasi bersamaan dengan sesi promosi Lead Magnet dan Funneling.
  2. No Coupon No Transaction. Tanpa Kode Kupon, maka tidak ada Transaksi. Jadi Pastikan bahwa semua affiliate menggunakan Kode Kupon dalam berpromosi. Dan tolak semua pendaftaran ataupun pembelian yang tanpa mencantumkan Kode Kupon. Langkah ini untuk memastikan Affiliate memperoleh Haknya. Strategi ini dilakukan khususnya untuk penjualan product yang bersifat musiman dan tidak evergreen. Alias untuk jenis product yang hanya dibuka penjualannya dalam periode tertentu saja.
Solusinya sederhana bukan?

Dalam hal ini, untuk menawarkan Program NAQSDNA. Saya juga ada menggunakan system affiliasi. Hanya saja yang berhak mendaftar hanyalah Alumni Pelatihan dan siswa kelas premium saja. Jadi tidak terbuka untuk umum. Mengingat Program Pelatihan NAQSDNA ini mengandung pelajaran yang agak sensitif bagi masyarakat Indonesia. Jadi perlu tenaga Marketer yang sudah betul-betul memahami PRODUCT KNOWLEDGE sajalah yang akan diterima. Selain itu, untuk mengantisipasi celah kelemahan dari system membership affiliasi, saya juga meluncurkan program kemitraan dengan system Blogging system. Dimana Para Mitra diberi Duplicate Blog sebagai media promosi. Dan kedepannya, kemungkinan saya juga akan mengembangkan system Website Replica Multi Subdomain.

Sampai disini, bagaimana menurut pendapat anda?

Walaupun Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi ini juga mengandung Celah dan kelemahan. Tidak berarti anda harus mundur bukan? Karena faktanya, sudah ribuan orang yang sukses dan mempunyai penghasilan hingga ratusan juta dari Bisnis Affiliasi atau Affiliate Marketing ini.

Mereka sudah membuktikannya, bagaimana dengan anda. Apakah hanya mau jadi penonton saja?

Demikian, ulasan saya kali ini. Semoga bermanfaat untuk anda.



Salam


Edi Sugianto, Founder NAQSDNA
naqsdna.com l dnasukses.com




Ps.
  • Info kelas Online Vibrasi, KLIK DI SINI ( http://bit.ly/2FrGOIN )
  • Info jadwal workshop terdekat, KLIK DI SINI ( http://bit.ly/2ERClyN )
  • Kontak saya di WhatsApp, kirim pesan ke WA No. 0813 8141 1972
*

ads

Terima Kasih sudah membaca Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi. Silahkan SHARE / BAGIKAN jika anda merasa artikel ini bermanfaat, dan jika anda mau COPAS Artikel ini, sertakan Linknya, agar ada yang bertanggung jawab atas isinya. Terima Kasih.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menjemput Rejeki Dengan Bisnis Affiliasi"

Post a Comment